Rabu, 30 April 2014

Macam-Macam Pempek (makanan Khas Palembang)

Pempek? Siapa sih yang nggak kenal dengan makanan khas daerah Palembang yang terbuat dari adonan tepung terigu dan ikan, dimakan dengan kuah yang bercuka? Nyam-nyam, membayangkan saja sudah membuat lidah saya merasakan kegurihannya. Nih dia macam-macamnya..
1. Pempek Kapal Selam
Pempek Kapal Selam ini pempek paling besar.. satu saja udah kenyang. isinya telor
2. Pempek Telor
sama seperti pempek kapal selam, tapi lebih kecil
3. Pempek Lenjer
Bahannya sama seperti bahan pempek biasanya.. pempeknya panjang-panjang
4. Pempek Adaan

Biasanya dari ikan tenggiri
5. Pempek Keriting
Pembuatannya pakai cetakan. makanya bentuknya keriting seperti kerupuk
6. Pempek Pistel
pempek ini biasanya pakai isi, dari pepaya muda yg sudah dimasak sebelumnya
7. Pempek Kulit

Pempek ini dari kulit ikan. Garing rasanya
8. Pempek Panggang

Ini dari sagu seperti namanya pempek ini masaknya dengan cara dipanggang. Lalu pempeknya diisi pakai udang kering+saos cuko yang kental
9. Pempek Lenggang

Sama seperti pempek panggang, masaknya juga dipanggang, tapi pakai daun pisang.. tapi bisa juga di goreng biasa.. caranya pemepk lenjer/pemepk telor digoreng dengan telor yang sudah dikocok seperti telor dadar
10. Otak-otak

Otak-otak ikan Palembang, makanya dengan bumbu kacang
11. Pempek Tahu

Pempek tahu ini bikin nya seperti tahu isi, tapi isi nya bahan pempek adaan, lalu goreng sampe mateng
12. Tekwan

hidangan sup khas Palembang yang terbuat dari ikan dan sagu yang dibuat dalam ukuran kecil-kecil, dan disajikan dengan menggunakan kuah udang dengan rasa yang khas
13 . Model Gendum

Seperti tekwan, tapi isinya tahu

Adonan Dasar Pempek
Bahan:
* 400 gr ikan tenggiri.
* 75 cc air es.
* 1 sdt garam.
* 1 sdm saus tiram.
* 200 gr tepung sagu.
* 1 sdm tepung terigu.
* 3 siung bawang putih.
Cara Membuat:
* Keruk daging ikan dengan sendok, sisihkan kulitnya (untuk membuat pempek kulit).
* Haluskan daging ikan dengan food processor, jika tidak ada food processor, cincang daging ikan sampai halus dan lembut.
* Campur daging ikan dengan air, garam, dan saus tiram sambil terus diaduk.
* Tuang sagu sedikit demi sedikit, uleni sampai tidak lengket ditangan.
Jika adonan masih terlalu keras dan susah dibentuk, tambahkan lagi daging ikannya, aduk rata dan uleni hingga kalis dan dapat dibentuk.
* Adonan siap digunakan.
Dan yang ngebikin pempek enak adalah saos Cuko atau cuka
Bahan:
* 200 gr gula jawa, disisir halus.
* 600 ml air.
* 25 gr asam jawa.
* 1 sdm tongcai.
* 5 buah cabe rawit merah.
* 5 buah cabai rawit.
* 5 siung bawang putih.
* 1 sdt garam.
* 2 sdm kecap manis.
Cara Membuat:
* Haluskan cabai merah dan cabai rawit dan bawang putih.
* Rebus air bersama gula jawa, asam jawa, dan tongcai.
* Didihkan dengan api sedang selama 15 menit. saring, boleh ditambah air lagi.
* Didihkan kembali. masukkan bawang putih dan cabe rawit yg sudah dihaluskan tadi, aduk rata kemudian masukkan sisa bahan.
* Matikan api, dinginkan. Saring kembali. (jangan lupa cicipi).

Senin, 28 April 2014

Drag Race di Jakabaring 

Kalo dipikir2,,, masa Jalan utama di buat race gitu belum lagi areal jakabaring yang sedang gencar2nya dibangun sangat membutuhkan akses jalan yang lancar dan luas jadi dengan adanya event seperti itu bakal jelas2 mengganggu donk ya... ckckck... Semoga Semua bisa dikoordinir lah, mudah-mudahan event seperti ini dapat diselenggarakan tanpa masalah tempat dan perizinan... Sebab para Dragker di Palembang juga punya hak menyalurkan Hoby dan Talenta mereka di Event yang resmi agar tidak ngebut2 dijalan atau melakukan event2 sendiri sacara liar... :)

Silahkan buka di sini:
http://www.youtube.com/watch?v=gkzWTkalIfs

Minggu, 27 April 2014

Songket

Songket Minangkabau, motif segitiga bagian bawah melambangkan rebung (tunas bambu)
 
Songket adalah jenis kain tenunan tradisional Melayu dan Minangkabau di Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Songket digolongkan dalam keluarga tenunan brokat. Songket ditenun dengan tangan dengan benang emas dan perak dan pada umumnya dikenakan pada acara-acara resmi. Benang logam metalik yang tertenun berlatar kain menimbulkan efek kemilau cemerlang.

Istilah

Kata songket berasal dari istilah sungkit dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia, yang berarti "mengait" atau "mencungkil". Hal ini berkaitan dengan metode pembuatannya; mengaitkan dan mengambil sejumput kain tenun, dan kemudian menyelipkan benang emas.[1] Selain itu, menurut sementara orang, kata songket juga mungkin berasal dari kata songka, songkok khas Palembang yang dipercaya pertama kalinya kebiasaan menenun dengan benang emas dimulai.[2] Istilah menyongket berarti ‘menenun dengan benang emas dan perak’. Songket adalah kain tenun mewah yang biasanya dikenakan saat kenduri, perayaan atau pesta. Songket dapat dikenakan melilit tubuh seperti sarung, disampirkan di bahu, atau sebagai destar atau tanjak, hiasan ikat kepala. Tanjak adalah semacam topi hiasan kepala yang terbuat dari kain songket yang lazim dipakai oleh sultan dan pangeran serta bangsawan Kesultanan Melayu.[3] Menurut tradisi, kain songket hanya boleh ditenun oleh anak dara atau gadis remaja; akan tetapi kini kaum lelaki pun turut menenun songket.[2] Beberapa kain songket tradisional Sumatra memiliki pola yang mengandung makna tertentu.
Songket harus melalui delapan peringkat sebelum menjadi sepotong kain dan masih ditenun secara tradisional. Karena penenun biasanya dari desa, tidak mengherankan bahwa motif-motifnya pun dipolakan dengan hewan dan tumbuhan setempat. Motif ini seringkali juga dinamai dengan nama kue khas Melayu seperti serikaya, wajik, dan tepung talam, yang diduga merupakan penganan kegemaran raja.

Sejarah

Perempuan Minang yang tengah menenun songket sekitar tahun 1900
Penenunan songket secara sejarah dikaitkan dengan kawasan permukiman dan budaya Melayu, dan menurut sementara orang teknik ini diperkenalkan oleh pedagang India atau Arab.[2] Menurut hikayat rakyat Palembang, asal mula kain songket adalah dari perdagangan zaman dahulu di antara Tiongkok dan India. Orang Tionghoa menyediakan benang sutera sedangkan orang India menyumbang benang emas dan perak; maka, jadilah songket.[4] Kain songket ditenun pada alat tenun bingkai Melayu. Pola-pola rumit diciptakan dengan memperkenalkan benang-benang emas atau perak ekstra dengan penggunaan sehelai jarum leper. Tidak diketahui secara pasti dari manakah songket berasal, menurut tradisi Kelantan teknik tenun seperti ini berasal dari utara, yakni kawasan Kamboja dan Siam, yang kemudian berkembang ke selatan di Pattani [5] dan akhirnya mencapai Kelantan dan Terengganu sekitar tahun 1500-an.[6] Industri kecil rumahan tenun songket kini masih bertahan di pinggiran Kota Bahru dan Terengganu.[7] Akan tetapi menurut penenun Terengganu[rujukan?], justru para pedagang Indialah yang memperkenalkan teknik menenun ini pertama kali di Palembang dan Jambi, yang mungkin telah berlaku sejak zaman Sriwijaya (abad ke-7 sampai ke-11).[2]
Songket Palembang dikenakan oleh pengantin wanita berbusana pernikahan adat Aesan Gede
Menurut tradisi Indonesia sendiri, kain songket nan keemasan dikaitkan dengan kegemilangan Sriwijaya, [8][9] kemaharajaan niaga maritim nan makmur lagi kaya yang bersemi pada abad ke-7 hingga ke-13 di Sumatera. Hal ini karena kenyataan bahwa pusat kerajinan songket paling mahsyur di Indonesia adalah kota Palembang. Songket adalah kain mewah yang aslinya memerlukan sejumlah emas asli untuk dijadikan benang emas, kemudian ditenun tangan menjadi kain yang cantik. Secara sejarah tambang emas di Sumatera terletak di pedalaman Jambi dan dataran tinggi Minangkabau. Meskipun benang emas ditemukan di reruntuhan situs Sriwijaya di Sumatera, bersama dengan batu mirah delima yang belum diasah, serta potongan lempeng emas, hingga kini belum ada bukti pasti bahwa penenun lokal telah menggunakan benang emas seawal tahun 600-an hingga 700-an masehi.[2] Songket mungkin dikembangkan pada kurun waktu yang kemudian di Sumatera. Songket Palembang merupakan songket terbaik di Indonesia baik diukur dari segi kualitasnya, yang berjuluk "Ratu Segala Kain". Songket eksklusif memerlukan di antara satu dan tiga bulan untuk menyelesaikannya, sedangkan songket biasa hanya memerlukan waktu sekitar 3 hari. Mulanya kaum laki-laki menggunakan songket sebagai destar, tanjak atau ikat kepala. Kemudian barulah kaum perempuan Melayu mulai memakai songket sarung dengan baju kurung.
Dokumentasi mengenai asal usul songket masih tidak jelas, kemungkinan tenun songket mencapai semenanjung Malaya melalui perkawinan atau persekutuan antar bangsawan Melayu, karena songket yang berharga kerap kali dijadikan maskawin atau hantaran dalam suatu perkawinan. Praktik seperti ini lazim dilakukan oleh negeri-negeri Melayu untuk mengikat persekutuan strategis. Pusat kerajinan songket terletak di kerajaan yang secara politik penting karena bahan pembuatannya yang mahal; benang emas sejatinya memang terbuat dari lembaran emas murni asli.[10]
Songket sebagai busana diraja juga disebutkan dalam naskah Abdullah bin Abdul Kadir pada tahun 1849.[11]

Motif

Songket memiliki motif-motif tradisional yang sudah merupakan ciri khas budaya wilayah penghasil kerajinan ini. Misalnya motif Saik Kalamai, Buah Palo, Barantai Putiah, Barantai Merah, Tampuak Manggih, Salapah, Kunang-kunang, Api-api, Cukie Baserak, Sirangkak, Silala Rabah, dan Simasam adalah khas songket Pandai Sikek, Minangkabau.[12] Beberapa pemerintah daerah telah mempatenkan motif songket tradisional mereka. Dari 71 motif songket yang dimiliki Sumatera Selatan, baru 22 motif yang terdaftar di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dari 22 motif songket Palembang yang telah terdaftar di antaranya motif Bungo Intan, Lepus Pulis, Nampan Perak, dan Limar Beranti. Sementara 49 motif lainnya belum terdaftar, termasuk motif Berante Berakam pada seragam resmi Sriwijaya Football Club. Selain motif Berante Berakam, beberapa motif lain yang belum terdaftar yakni motif Songket Lepus Bintang Berakam, Nago Besaung, Limar Tigo Negeri Tabur Intan, Limar Tigo Negeri Cantik Manis, Lepus Bintang Penuh, Limar Penuh Mawar Berkandang, dan sejumlah motif lain.[9]

Songket kini

Ditinjau dari bahan, cara pembuatan, dan harganya; songket semula adalah kain mewah para bangsawan yang menujukkan kemuliaan derajat dan martabat pemakainya. Akan tetapi kini songket tidak hanya dimaksudkan untuk golongan masyarakat kaya dan berada semata, karena harganya yang bervariasi; dari yang biasa dan terbilang murah, hingga yang eksklusif dengan harga yang sangat mahal. Kini dengan digunakannya benang emas sintetis maka songket pun tidak lagi luar biasa mahal seperti dahulu kala yang menggunakan emas asli. Meskipun demikian, songket kualitas terbaik tetap dihargai sebagai bentuk kesenian yang anggun dan harganya cukup mahal.
Sejak dahulu kala hingga kini, songket adalah pilihan populer untuk busana adat perkawinan Melayu, Palembang, Minangkabau, Aceh dan Bali. Kain ini sering diberikan oleh pengantin laki-laki kepada pengantin wanita sebagai salah satu hantaran persembahan perkawinan. Di masa kini, busana resmi laki-laki Melayu pun kerap mengenakan songket sebagai kain yang dililitkan di atas celana panjang atau menjadi destar, tanjak, atau ikat kepala. Sedangkan untuk kaum perempuannya songket dililitkan sebagai kain sarung yang dipadu-padankan dengan kebaya atau baju kurung.
Meskipun berasal dari kerajinan tradisional, industri songket merupakan kerajinan yang terus hidup dan dinamis. Para pengrajin songket terutama di Palembang kini berusaha menciptakan motif-motif baru yang lebih modern dan pilihan warna-warna yang lebih lembut. Hal ini sebagai upaya agar songket senantiasa mengikuti zaman dan digemari masyarakat.[9] Sebagai benda seni, songket pun sering dibingkai dan dijadikan penghias ruangan. Penerapan kain songket secara modern amat beraneka ragam, mulai dari tas wanita, songkok, bahkan kantung ponsel.

Pusat kerajinan songket

Songket tradisional Sasak, Lombok.
Di Indonesia, pusat kerajinan tangan tenun songket dapat ditemukan di Sumatera, Kalimantan, Bali, Sulawesi, Lombok dan Sumbawa. Di pulau Sumatera pusat kerajinan songket yang termahsyur dan unggul adalah di daerah Pandai Sikek dan Silungkang, Minangkabau, Sumatera Barat,[12] serta di Palembang, Sumatera Selatan. Di Bali, desa pengrajin tenun songket dapat ditemukan di kabupaten Klungkung, khususnya di desa Sidemen dan Gelgel. Sementara di Lombok, desa Sukarara di kecamatan Jonggat, kabupaten Lombok Tengah, juga terkenal akan kerajinan songketnya.[13] Di luar Indonesia, kawasan pengrajin songket didapati di Malaysia; antara lain di pesisir timur Semenanjung Malaya[14] khususnya industri rumahan di pinggiran Kota Bahru, Kelantan dan Terengganu; serta di Brunei.[10]

Jumat, 25 April 2014

Icon Kota Palembang



Masjid Agung Palembang






Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I atau biasa disebut Masjid Agung Palembang adalah sebuah masjid paling besar di Kota PalembangSumatera Selatan.
Masjid ini dipengaruhi oleh 3 arsitektur yakni IndonesiaChina dan Eropa. Bentuk arsitektur Eropa terlihat dari pintu masuk di gedung baru masjid yang besar dan tinggi. Sedangkan arsitektur China dilihat dari masjid utama yang atapnya seperti kelenteng. Masjid ini dulunya adalah masjid terbesar di Indonesia selama beberapa tahun. Bentuk masjid yang ada sekarang adalah hasil renovasi tahun 2000 dan selesai tahun 2003.Megawati Soekarnoputri adalah orang yang meresmikan masjid raksasa Sumatera Selatan modern ini.
Masjid ini didirikan pada abad ke-18 oleh Sultan Mahmud Badaruddin I Jaya Wikrama. Saat ini, Masjid Agung Palembang telah menjadi Masjid regional di kawasan ASEAN. Terletak di kawasan 19 Ilir, dimana merupakan salah satu Kampung Asli Palembang dan Arab yang telah lama didiami.



Jembatan Ampera adalah sebuah jembatan di Kota PalembangProvinsi Sumatera SelatanIndonesia. Jembatan Ampera, yang telah menjadi semacam lambang kota, terletak di tengah-tengah kota Palembang, menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan olehSungai Musi.

Struktur

Panjang : 1.117 m[rujukan?] (bagian tengah 71,90 m)
Lebar : 22 m
Tinggi : 11.5 m dari permukaan air
Tinggi Menara : 63 m dari permukaan tanah
Jarak antara menara : 75 m
Berat : 944 ton

Ide untuk menyatukan dua daratan di Kota Palembang ”Seberang Ulu dan Seberang Ilir” dengan jembatan, sebetulnya sudah ada sejak zaman Gemeente Palembang, tahun 1906. Saat jabatan Walikota Palembang dijabat Le Cocq de Ville, tahun 1924, ide ini kembali mencuat dan dilakukan banyak usaha untuk merealisasikannya. Namun, sampai masa jabatan Le Cocq berakhir, bahkan ketika Belanda hengkang dari Indonesia, proyek itu tidak pernah terealisasi.
Pada masa kemerdekaan, gagasan itu kembali mencuat. DPRD Peralihan Kota Besar Palembang kembali mengusulkan pembangunan jembatan kala itu, disebut Jembatan Musi dengan merujuk na-ma Sungai Musi yang dilintasinya, pada sidang pleno yang berlangsung pada 29 Oktober 1956. Usulan ini sebetulnya tergolong nekat sebab anggaran yang ada di Kota Palembang yang akan dijadikan modal awal hanya sekitar Rp 30.000,00. Pada tahun 1957, dibentuk panitia pembangunan, yang terdiri atas Penguasa Perang Komando Daerah Militer IV/Sriwijaya, Harun Sohar, dan Gubernur Sumatera Selatan, H.A. Bastari. Pendampingnya, Walikota Palembang, M. Ali Amin, dan Indra Caya. Tim ini melakukan pendekatan kepada Bung Karno agar mendukung rencana itu.
Usaha yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Kota Palembang, yang didukung penuh oleh Kodam IV/Sriwijaya ini kemudian membuahkan hasil. Bung Karno kemudian menyetujui usulan pembangunan itu. Karena jembatan ini rencananya dibangun dengan masing-masing kakinya di kawasan 7 Ulu dan 16 Ilir, yang berarti posisinya di pusat kota, Bung Karno kemudian mengajukan syarat. Yaitu, penempatan boulevard atau taman terbuka di kedua ujung jembatan itu. Dilakukanlah penunjukan perusahaan pelaksana pembangunan, dengan penandatanganan kontrak pada 14 Desember 1961, dengan biaya sebesar USD 4.500.000 (kurs saat itu, USD 1 = Rp 200,00).
Pembangunan jembatan ini dimulai pada bulan April 1962, setelah mendapat persetujuan dari Presiden Soekarno. Biaya pembangunannya diambil dari dana pampasan perang Jepang. Bukan hanya biaya, jembatan inipun menggunakan tenaga ahli dari negara tersebut.[1]
Pada awalnya, jembatan ini, dinamai Jembatan Bung Karno. Menurut sejarawan Djohan Hanafiah, pemberian nama tersebut sebagai bentuk penghargaan kepada Presiden RI pertama itu. Bung Karno secara sungguh-sungguh memperjuangkan keinginan warga Palembang, untuk memiliki sebuah jembatan di atas Sungai Musi.[2]
Peresmian pemakaian jembatan dilakukan pada tahun 1965, sekaligus mengukuhkan nama Bung Karno sebagai nama jembatan. Pada saat itu, jembatan ini adalah jembatan terpanjang di Asia tenggara.[3] Setelah terjadi pergolakan politik pada tahun 1966, ketika gerakan anti-Soekarno sangat kuat, nama jembatan itu pun diubah menjadi Jembatan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat).[4]
Sekitar tahun 2002, ada wacana untuk mengembalikan nama Bung Karno sebagai nama Jembatan Ampera ini. Tapi usulan ini tidak mendapat dukungan dari pemerintah dan sebagian masyarakat

Keistimewaan




Pada awalnya, bagian tengah badan jembatan ini bisa diangkat ke atas agar tiang kapal yang lewat dibawahnya tidak tersangkut badan jembatan. Bagian tengah jembatan dapat diangkat dengan peralatan mekanis, dua bandul pemberat masing-masing sekitar 500 ton di dua menaranya. Kecepatan pengangkatannya sekitar 10 meter per menit dengan total waktu yang diperlukan untuk mengangkat penuh jembatan selama 30 menit.
Pada saat bagian tengah jembatan diangkat, kapal dengan ukuran lebar 60 meter dan dengan tinggi maksimum 44,50 meter, bisa lewat mengarungi Sungai Musi. Bila bagian tengah jembatan ini tidak diangkat, tinggi kapal maksimum yang bisa lewat di bawah Jembatan Ampera hanya sembilan meter dari permukaan air sungai.[4]
Sejak tahun 1970, aktivitas turun naik bagian tengah jembatan ini sudah tidak dilakukan lagi. Alasannya, waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan ini dianggap mengganggu arus lalu lintas di atasnya.
Pada tahun 1990, kedua bandul pemberat di menara jembatan ini diturunkan untuk menghindari jatuhnya kedua beban pemberat ini

Rabu, 23 April 2014

CERITA RAKYAT ASAL MULA NAMA SUNGAI MUSI

 

Zaman dahulu kala, hubungan lalu lintas laut di seluruh dunia dilakukan dengan perahu layar. Pada zaman itu, banyak pula bajak laut.
Ketika itu perdagangan tidak memakai sistem jual beli tetapi dengan sistem barter. Menurut cerita, ada kelompok bajak laut negeri Cina yang terdiri dari tiga perahu layar, berlayar ke Selat Bangka. Perompak itu dipimpin oleh seorang yang bergelar Kapten. Mereka tertarik ketika melalui muara Sungai Musi, terutama karena lebarnya. Kapten mencari dalam peta, ternyata sungai itu belum ada nama di peta.



Para perompak itu melihat banyak perahu besar dan tongkang datang dari hulu sarat dengan muatan hasil bumi, Mereka pun mulai membentuk kelompok-kelompok untuk menjelajah daerah-daerah hulu. Ada kelompok mereka yang sampai di daerah dataran rendah Gunung Dempo (daerah Lahat sekarang), mereka kagum melihat betapa suburnya tanah. Tanaman kopi dengan buahnya yang besar-besar. Begitu juga cengkih, kayu manis dan berbagai tanaman lainnya.

Kelompok yang menjelajah Muara Enim sekarang juga kagum dengan melihat tanaman rempah-rempah dan batubara yang muncul di permukaan tanah. Sementara itu yang sampai di wilayah Ranau, begitu takjub ketika melihat tembakau pun tumbuh disana. Kapitan pun begitu tertarik dengan Wilayah Sumatera Selatan yang berpusat di Sungai Musi, dia pun memutuskan untuk tinggal lama di Palembang. Dia memberi tanda melingkari daerah Sumatera Selatan dalam peta seraya berkata,"Kita sekarang berada di daerah ini. Ternyata daerah dan sungai ini belum ada namanya di peta. Sudah ku pikir-pikir, kita menamakan daerah ini Mu Ci (dalam bahasa tua Cina Han, Mu Ci berarti Ayam Betina, dan Mu Ci adalah nama bagi Dewi Ayam Betina yang memberikan keberuntungan pada manusia).

Seorang perompak bertanya,”Mengapa Tuan menamakan daerah ini Mu Ci?” Bukankah Mu Ci (Ayam Betina) adalah makhluk yg memberikan keuntungan buat manusia? Sekali bertelur belasan butir. Telur adalah sumber makanan dan rezeki. Daerah ini pun sangat subur, luar biasa suburnya, hasil rempah-rempahnya bermutu tinggi. Ada tambang batubara, emas dan lain-lain. Maka daerah ini layak di sebut Mu Ci, karena tanahnya demikian kaya raya memberi keberuntungan bagi manusia. "Kalian ingat, penduduk di daerah ini juga memiliki sifat yang baik yang dimiliki ayam. Kaum pria daerah ini ramah, dapat bergaul dengan baik dan suka menolong. Akan tetapi jangan berbuat curang atau menipu mereka. Bukankah ada empat orang teman kita yang mati karena di tusuk penduduk dengan pisau?" Pemimpin Perompak melanjutkan pembicaraannya.

“Itu salah teman kita sendiri, sudah saya perintahkan untuk berperangai baik. Daerah ini dan seluruh penduduknya akan jadi mitra dagang kita dalam jangka panjang. Selain itu, wanita di daerah Mu Ci ini juga sangat baik, kulit mereka kuning seperti kita. Kaum wanita daerah ini hebat dan mengagumkan. Mereka bekerja keras mencari makanan untuk anak-anaknya, hormat dan baik pada sesamanya. Akan tetapi jangan coba-coba mengganggu mereka dan anak-anaknya. Mereka bisa lebih ganas dari elang sekalipun”. Beratus tahun kemudian kata Mu Ci berubah menjadi Musi.

8 Tempat Menarik di Palembang

“Indonesia consists with thousands islands and one of intereting island is Sumatera. Sumatera consists with some of islands, Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, and Bangka Belitung. Every island is uniquely and so is Sumatera Selatan. Capital City of Sumatera Selatan, Palembang has some interesting tourims, fully of cutltures, attraction, hystorical place and many more”
Palembang
Palembang
Bagi wisatawan maupun para traveller yang mungkin ingin mengunjungi Kota Kerajaan Sriwijaya, Palembang dan bingung mencari referensi tempat wisata menarik di Palembang, maka 8 tempat menarik di Palembang bisa menjadi pilihan tempat wisata yang dikunjungi. Tempat menarik Palemnbang bisa di kunjungi semuanya dalam 2 hari perjalanan karena kebanyakan “place you should visit on Palembang located on the middle of City”.
Dari pengalamanku menjelajah Palembang, dalam 3 hari,  tempat wisata Palembang murah dan mudah di akses. Jadi cocok buat kantong mahasiswa :D dan makanan yang paling aku suka di Palembang itu mpek-mpek Palembang, makanan khas Palembang yang berbahan ikan. Untuk tempat favorite di Palembang, aku lebih suka suasana  Sungai Musi di bawah Jembatan Ampera dengan cahaya berwarna-warni yang begitu menarik perhatianku :).
8 Wisata Menarik Kota Palembang
1. Jembatan Ampera dan Wisata Sungai Musi
Jembatan Ampera di Sungai Musi
Sungai Musi kalau di pagi hari mungkin kelihatan biasa saja namun pada saat malam hari begitu indah khususnya di bagian Jembatan Ampera Palembang. Sungai Musi memang merupakan wisata andalan Palembang. Jembatan Ampera dan Sungai Musi yang merupakan icon Palembang mudah untuk dijangkau karena berada di tengah Kota Palembang. Para wisatawan tidak usahh khawatir karena wisata bahari Sungai Musi tidak dipungut biaya alias gratis.
Pengunjung juga bisa melihat kapal-kapal yang bersandar di sekitar Sungai Musi serta rumah yang berdiri diatas Sungai Musi. Tidak akan sah rasanya jika tidak berkunjung di Sungai Musi.
Aktivitas yang dilakukan di Sungai Musi ialah menyusuri sungai dengan perahu dan berkeliling Sungai Musi. Warna air Sungai Musi cokelat. Tidak disarankan untuk mandi.
Setiap tahun selalu diadakan lomba bidar dan lomba olahraga air yang menarik. Bagi bakcpacker yang suka hunting tiket murah bolehlah mencoba wisata Palembang.
Hal yang menarik di Sungai Musi ialah jalan atau nongkrong di malam haribersama teman ditemani mie telur yang mudah ditemukan di sepanjang sisi Sungai Musi yang dekat dengan Benteng Kuto Besak.
Di Sungai Musi, penduduk lokal biasanya memancing dan terdapat kios apung serta rumah apung.Rumah apung maksudnya rumah yang terapung di tengah Sungai Musi.
Rumah yang dibangun di atas Sungai memang unik dan jarang terlihat. Tapi di SungaI Musi dapat kita temukan. Dan saat berada di Sekitar Sungai Musi senantiasa menjaga kelestarian lingkungan dan jangan buang sampah sembarangan.
2. Benteng Kuto Besak
Benteng Kuto Besak merupakan sisa benteng Kerajaan Palembang Darussalam waktu zaman Belanda. Benteng yang dibangun untuk pertahanan menangkal serangan Belanda dan sekaligus rumah tempat tinggal Kerajaan Palembang. Benteng Kuto Besak merupakan tempat menarik karena benteng yang memiliki nilai sejarah dan bukti bisu perjuangan Bangsa melawan penjajah masih kokoh dan tidak jauh dari Sungai Musi Palembang.
3. Pulau Kemaro
Tempat wisata favorit di Palembang ialah Pulau Kemaro yang berada di tengah Sungai Musi. Pulau Kemaro begitu banyak dikunjungi karena terdapat kisah romantis di Pulau Kemarau. Versi kisah cinta Romeo Juliet Indonesia, terdapat kisah cinta Tan Bu Ann (Keturunan Tionghoa) yang jatuh cinta kepada Putri Raja Siti Fatimah. Artis Indonesia sering juga ke Pulau Kemarau untuk melihat pohon cinta yang berada di samping Klenteng Kuan Im.
Pulau Kemaro Wisata Palembang

Pulau kemarau kental dengan ornamen Tionghoa serta pagoda yang indah dengan jumlah 9 lantai. Hari libu paling banyak dikunjungi. Memasuki Pulau KemarO, wisatawan tidak perlu bayar hanya perlu membayar biaya transportasi yang berupa perahu kecil. Perahu kecil untuk menuju Pulau Kemaro dapat ditemukan di sekitar jembatan Ampera.
4. Masjid Cheng Ho, Palembang
Tempat menarik lainnya yang bisa dinikmati di Palembang ialah Masjid Cheng Hoo Palembang. Sebuah Masjid bergaya nuansa ornamen Tionghoa. Lokasi Masjid Cheng Ho Palembang di Jakabaring Palembang Sumatera Selatan. Merupakan tempat beribadah dan tidak dipungut biaya namun harus tetap menjaga ketenangan umat islam yang beribadah. Masjid Cheng Hoo Palembang bisa menjadi wisata pilihan yang murah meriah di Palembang.
Pilar Masjid Cheng Ho Palembang
Pilar Masjid Cheng Ho Palembang
5. Wisata Bukit Siguntang Palembang
Bukit Siguntang merupakan wisata bersejarah buat warga Palembang karena di Bukit ynag dipenuhi dengan pohon yang rindang terdapat makan Raja dan Ratu Palembang serta ditemukannya patung Buddha. Makam-makan yang bsia kita lihat di Bukit Siguntang Palembang ialah Raja Sigentar Alam,  Pangeran Raja Batu Api, Putri Kembang Dadar, Putri Rambut Selako, Panglima Tuan Junjungan, Panglima Bagus Kuning and Panglima Bagus Karang.
Makam Putri Dadar di Bukit Siguntang
Makam Putri Dadar di Bukit Siguntang
Tiket masuk ke Bukit Siguntang seharga Rp5000 dan sudah termasuk biaya parkir motor. Akses ke Bukit Siguntang mudah karena tak jauh dari Kancil Putih Palembang. Meski kesannya angker karena terdapat beberapa makam keramat, tapi Bukit Siguntang merupakan wisata murah, adem, segar dan nyaman. Cocok untuk refreshing dan menikmati suasa kesegaran alam.
6. Stadion Gelora Sriwijaya
Stadion Gelora Sriwijaya atau sering disebut dengan Jakabaring Sport Center Palembang merupakan tempat olahraga yang lengkap karena Stadion Sriwijaya dibuat untuk even Internasional khususnya perlombaan olahraga.
Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Sport Center Palembang
Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Sport Center Palembang
Pengunjung cukup membayar Rp2000 untuk tiket masuk yang seklaigus biaya perawatan gedung. Di depan stadion Palembang terdapat Tugu Jakabaring dengan air mancur unik. Jakabaring sport center cocok untuk menikmati sore hari dan Danau buatan saat sunset menjadi momen yang diburu para photographer maupun pengunjung biasa.
7 Monpera Palembang
Monpera yang merupakan monumen yang di dalamnya terdapat Museum tentang seluk beluk Palembang juga menarik untuk dikunjungi. Selain murah, objek wisata Monpera juga memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Monpera
Monpera
Monpera berlokias di Jl, Merdeka Palembang, dekat dengan Masjid Agung Palembang. Biaya masuk ke Monpera sebesar Rp1000 dan biaya masuk ke Museum Monpera (Monumen Perjuangan Rakyat) Palembang sebesar Rp5000. Hal yang bisa dilihat di Museum Monpera seperti koleksi mata uang Indonesia (Rupiah) dari zaman Soekarno hingga sekarang, photo pahlawan Palembang, senjata, baju dan peninggalan lain yang berhubungan dengan sejarah Palembang.
8. Taman Kambang Iwak Palembang
Kambang Iwak berupa Taman yang berada di tengah Kota Palembang. Lokasi Taman Kambang Iwakdi Jl. Tasik Bukit Kecil, Palembang, Sumatera Selatan.
Kambang Iwak Family Park Palembang
Untuk masuk ke Taman Kambang Iwak tidak dipungut biaya. Hal menarik di Kambang Iwak berupa bambu untuk berteduh, air mancur dan jembatan merah yang berada di tengah Kolam di Taman Kambang Iwak. Masyarakat paling suka jogging di sore hari di Kambang Iwak dan tempat favorit untuk menikmati sore hari.

Senin, 21 April 2014

Sejarah Benteng Kuto Besak Palembang

bkb1
Kuto Besak adalah bangunan keraton yang pada abad XVIII menjadi pusat Kesultanan Palembang. Gagasan mendirikan Benteng Kuto Besak diprakarsai oleh Sultan Mahmud Badaruddin I yang memerintah pada tahun 1724-1758 dan pelaksanaan pembangunannya diselesaikan oleh penerusnya yaitu Sultan Mahmud Bahauddin yang memerintah pada tahun 1776-1803. Sultan Mahmud Bahauddin ini adalah seorang tokoh kesultanan Palembang Darussalam yang realistis dan praktis dalam perdagangan internasional, serta seorang agamawan yang menjadikan Palembang sebagai pusat sastra agama di Nusantara. Menandai perannya sebagai sultan, ia pindah dari Keraton Kuto Lamo ke Kuto Besak. Belanda menyebut Kuto Besak sebagai nieuwe keraton alias keraton baru.
Benteng ini mulai dibangun pada tahun 1780 dengan arsitek yang tidak diketahui dengan pasti dan pelaksanaan pengawasan pekerjaan dipercayakan pada seorang Tionghoa. Semen perekat bata menggunakan batu kapur yang ada di daerah pedalaman Sungai Ogan ditambah dengan putih telur. Waktu yang dipergunakan untuk membangun Kuto Besak ini kurang lebih 17 tahun. Keraton ini ditempati secara resmi pada hari Senin pada tanggal 21 Februari 1797.
Berbeda dengan letak keraton lama yang berlokasi di daerah pedalaman, keraton baru berdiri di posisi yang sangat terbuka, strategis, dan sekaligus sangat indah. Posisinya menghadap ke Sungai Musi.
Pada masa itu, Kota Palembang masih dikelilingi oleh anak-anak sungai yang membelah wilayah kota menjadi pulau-pulau. Kuto Besak pun seolah berdiri di atas pulau karena dibatasi oleh Sungai Sekanak di bagian barat, Sungai Tengkuruk di bagian timur, dan Sungai Kapuran di bagian utara.
benteng kuto besak
Pendapat de Sturler megenai kondisi benteng Kuto Besak:
lebar 77 roede dan panjangnya 44 roede, dilengkapi dengan 3 baluarti separo dan sebuah baluarti penuh, yang melengkapi keempat sisi keliling tembok. Tembok tersebut tebalnya 5 kaki dan tinggi dari tanah 22 dan 24 kaki.
Tembok ini diperkuat dengan 4 bastion (baluarti). Di dalam masih ada tembok yang serupa dan hampir sama tingginya, dengan pintu-pintu gerbang yang kuat, sehingga ini dapat juga dipergunakan untuk pertahanan jika tembok pertama dapat didobrak
Pengukuran terbaru para konsutan sendiri mendapatkan ukuran yang sedikit berbeda, yaitu panjang 290 meter dan lebar 180 meter. Di bagian dalam di tengah kraton disebut Dalem, khusus untuk tempat kediaman raja, lebih tinggi beberapa kaki dari bangunan biasa. Seluruhnya dikelilingi oleh dinding yang tinggi sehingga membawa satu perlindungan bagi raja. Tak seorang pun boleh mendekati tempat tinggal raja ini kecuali para keluarganya atau orang yang diperintahkannya.
Pada saat peperangan melawan penjajah Belanda tahun 1819, terdapat sebanyak 129 pucuk meriam berada di atas tembok Kuto Besak. Sedangkan saat pada peperangan tahun 1821, hanya ada 75 pucuk meriam di atas dinding Kuto Besak dan 30 pucuk di sepanjang tembok sungai, yang siaga mengancam penyerang.

Rabu, 16 April 2014

Cara Instalasi Windows 2003 Server

Sebelum anda melanjutkan membaca artikel ini, pastikan bahwa anda sudah membaca artikel Mengintall Windows 2003 Server Bagian 1 untuk memahami syarat-syarat install windows 2003 server.
Langkah-langkah untuk instalasi system operasi pada PC server akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Masukan master CD Windows Server 2003 ke dalam CD-ROM anda, kemudian restart komputer anda. (Pastikan setting boot ordernya sudah pada CD-ROM)
2. Komputer akan melakukan proses Booting melalui CD-ROM anda yang telah berisi CD master Windows Server 2003.
3. Tekan tombol Enter. Maka akan tampil seperti tampak pada gambar di bawah ini.
installwindows20031
4. Sesaat kemudian Windows Server 2003 akan menampilkan tampilan selamat datang seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
installwindows20032
Gambar Tampilan Selamat Datang
5. Tekan tombol Enter untuk Setup Windows Server 2003. Maka akan keluar tampilan Windows Licencing Agreement.
installwindows20033
Gambar Windows licensing aggreement
6. Klik tombol F8 jika ingin melanjutkan instalasi Windows Server 2003. Selanjutnya tekan tombol Enter untuk mulai meng-instal Windows Server 2003.
installwindows20034
Dalam pembagian partisi, kita dapat mengikuti petunjuk yang telah disediakan oleh Windows. Untuk Membuat partisi, kita menekan tombol C, kemudian tentukan besarnya ruang hard disk yang diinginkan. Ketik angka, misalnya 1000, berarti kita membuat partisi tersebut sebesar 1000 Mb atau 1 Gb.
Ulangi langkah-langkah diatas untuk membuat partisi yang lainnya.
7. Windows Server 2003 akan meminta untuk melakukan format terhadap Hard Disk / Partisi yang akan digunakan pada proses Instalasi Windows Server 2003. Jika anda memilih Partisi C sebagai tempat instalasi windows, arahkan posisi ke partisi C, lalu tekan enter untuk melanjutkannya.
Setelah itu pilih file system yang ingin digunakan. Secara Umum terdiri dari dua jenis, yaitu : NTFS dan FAT.
installwindows20035
Gambar Pemilihan file system
8. Windows Server 2003 akan mem-format Hrd Disk / Partisi Hard Disk yang akan digunakan untuk Instalasi.
installwindows20036
Gambar Proses format partisi
9. Setelah proses format Hard Disk / Partisi Hard Disk selesai dilakukan, maka Windows Server 2003 akan mengkopi seluruh file-file instalasi yang dibutuhkan selama proses Instalasi Windows Server 2003.
installwindows20037
Gambar Proses copy file
10. Setelah proses pengkopian seluruh file-file instalasi yang dibutuhkan selama proses Instalasi Windows Server 2003 selesai, maka windows mulai untuk proses instalasinya seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
installwindows20038
Gambar Proses instalasi windows
11. Windows Server 2003 akan menampilkan jendela pengaturan Regional and Language Options seperti terlihat pada gambar di bawah.
installwindows20039
Gambar Regional and language options
12. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Personalized Your Software. Masukkan sesuai dengan Nama dan Organisasi yang sesuai dengan lisensi anda.
installwindows200310
Gambar Personalize your software
13. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Your Product Key. Masukkan 25 digit key produk yang anda punya.
installwindows200311
Gambar Pengisian product key
14. Setelah itu masukan Licencing Modes klik tombol Next. Pada tahapan ini kita dapat memilih 2 opsi, yaitu Per server dan Per Device (seat). Nah anda pilih yang mana ?
Jika kita berbicara tentang Lisensi Resmi tentu saja hal ini sangat berpengaruh. Jika pilihannya adalah per server, kita memiliki jumlah 1 lisensi untuk berapa pengguna. Jika anda mengisi angka 100 CAL, berarti 1 lisensi yang kita miliki hanya boleh dan bisa diakses oleh 100 user dalam waktu yang bersamaan. CAL atau Client Access License adalah lisensi untuk mendapatkan keabsahan mengakses ke server oleh setiap user atau device yang terhubung ke server.
Sebaliknya, jika anda memilih per Device, berarti setiap server yang kita punya memiliki lisensi tersendiri.
installwindows200312
Gambar Licensing modes
15. Masukan Nama Komputer dan Password Administrator dari Windows Server 2003. Kemudian klik tombol Next. Nama Komputer tidak boleh diisi sembarangan, karena akan terkait dengan proses konfigurasi yang lainnya.
installwindows200313
Gambar Pengisian computer name dan password administrator
16. Masukan Tanggal dan Waktu komputer yang akan di-install Windows Server 2003, kemudian klik tombol Next.
installwindows200314
Gambar Pengaturan date and time
17. Windows Server 2003 akan menampilkan jendela Networking Setting. Jika tidak akan melakukan seting-an standar yang diberikan oleh Windows Server 2003 (Default) saat ini, klik tombol Next.
installwindows200315
Gambar Pengaturan jaringan
18. Tunggu beberapa saat, windows akan melakukan proses konfigurasi.
19. Windows Server 2003 telah selesai di Install, langkah berikutnya login ke dalam komputer tersebut dengan menekan tombol keyboard CTRL + Alt + Delete.
20. Masukan User name dan password administartor, kemudian klik tombol OK.